Dolar Australia menguat ke sekitar level $0.668 setelah Reserve Bank of Australia (RBA) mempertahankan sikap hawkish-nya di saat Federal Reserve cenderung berubah menjadi lebih dovish.
Pada pekan lalu, Gubernur RBA Michelle Bullock mengatakan bahwa meskipun tingkat inflasi cenderung turun, namun masih terlalu dini untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga.
Dia memperingatkan bahwa tingkat inflasi masih “terlalu tinggi” dan diprediksi tidak akan kembali ke angka 2%-3% hingga akhir tahun depan.
Pernyataannya tersebut disampaikan setelah RBA memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di angka 4.35% di tengah masih kuatnya perekonomian dan masih tingginya tingkat inflasi di Australia.
Di tempat terpisah, bank sentral AS diprediksi akan mulai menurunkan suku bunganya pada bulan September di tengah adanya kekhawatiran terhadap meningkatnya tingkat pengangguran dan melemahnya perekonomian AS.