Dolar Australia diperdagangkan di atas level $0.65 setelah Reserve Bank of Australia (RBA) memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga di angka 4.35% seperti yang telah diperkirakan sebelumnya.
Pada pertemuan terbarunya, RBA memperingatkan bahwa tingkat inflasi masih terlalu tinggi dan turun lebih lambat dari perkiraan. Atas dasar tersebut, RBA terus mewaspadai risiko kenaikan inflasi.
RBA juga mengungkapkan positifnya prospek permintaan di pasar domestik, yang dipicu oleh angka belanja pemerintah yang lebih tinggi serta pulihnya konsumsi masyarakat.
Pada hari Senin (5 Agustus) kemarin, Aussie sempat anjlok hingga level $0.635 sebelum akhirnya rebound akibat meningkatnya kekhawatiran resesi di AS.
Di saat yang sama, menguatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunganya secara agresif juga turut menopang Aussie.