Harga emas berhasil mencatatkan rekor tertinggi yang baru dan saat ini diperdagangkan di sekitar level $2560 per troy ons di tengah melemahnya Dolar AS dan imbal hasil obligasi.
Melonjaknya harga emas terjadi setelah data ekonomi terbaru AS memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya secara agresif pada pekan depan.
Menurut data terbaru, jumlah warga AS yang mengajukan tunjangan pengangguran mengalami kenaikan dan masih berada di atas rata-rata – mengindikasikan adanya pelemahan di pasar tenaga kerja sebagaimana yang diindikasikan oleh data NFP terbaru.
Sementara itu, data Producer Price Index (PPI) AS dilaporkan naik tipis seiring naiknya biaya jasa, namun trennya secara keseluruhan masih turun.
Menurut CME FedWatch Tool, para investor saat ini memperkirakan peluang The Fed menurunkan suku bunganya sebesar 25 bps adalah sekitar 59%, sedangkan peluang The Fed menurunkan suku bunganya sebesar 50 bps adalah sekitar 41%.
Di Eropa, ECB memutuskan untuk memangkas suku bunganya sebesar 25 bps seperti yang telah diperkirakan sebelumnya – mengindikasikan adanya optimisme bahwa tingkat inflasi di Zona Euro akan turun secara berkelanjutan.