Harga emas diperdagangkan di sekitar level $2655 per troy ons di tengah adanya ketidakpastian seputar prospeek kebijakan moneter Federal Reserve, terutama pasca AS merilis data inflasi terbarunya.
Menurut data terbaru, PPI AS pada bulan September cenderung stagnan, sedangkan jumlah warga AS yang mengajukan tunjangan pengangguran mengalami kenaikan sehingga bertentangan dengan ekspektasi bahwa pasar tenaga kerja AS masih tetap kuat di tengah tingginya tingkat suku bunga.
Data lainnya mengungkapkan bahwa CPI turun lebih rendah dari perkiraan, sedangkan tingkat inflasi inti naik lebih tinggi dari perkiraan.
Di tengah beragamnya data ekonomi terbaru AS, para investor saat ini memperkirakan peluang The Fed menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin pada bulan November adalah sekitar 87%.
Ke depan, fokus para investor akan tertuju pada rilis data ekonomi AS lainnya, termasuk data penjualan ritel dan pidato dari beberapa pejabat The Fed untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter The Fed di masa mendatang.
Di tempat terpisah, belum meredanya tensi geopolitik di wilayah Timur Tengah terus mendongkrak permintaan aset safe haven seperti emas.