Dolar Australia melemah ke bawah level $0.67 di tengah adanya pernyataan hawkish dari Deputi Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Sarah Hunter.
Dia memperingatkan bahwa bank sentral tetap berkomitmen untuk menjaga tingkat inflasi agar tetap terkendali di tengah masih tingginya tingkat inflasi.
Hunter juga mengatakan bahwa RBA tengah memantau pengaruh stimulus China terhadap ekonomi Australia mengingat tingginya ketergantungan Australia pada ekspor ke China.
Selain itu, Aussie juga tertekan oleh menguatnya mata uang Dolar AS di tengah adanya spekulasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunganya dengan laju yang lebih lambat.
Turunnya harga minyak, tembaga, dan bijih besi, yang merupakan komoditas ekspor andalan Australia juga turut menekan Aussie lebih lanjut.