Dolar Australia melemah lebih lanjut ke sekitarr level $0.67 seiring terus menguatnya mata uang Dolar AS di tengah adanya spekulasi bahwa Federal Reserve akan mengambil pendekatan yang lebih moderat dalam menurunkan suku bunganya.
Aussie juga tertekan oleh melemahnya harga minyak, tembaga, dan bijih besi lantaran ekonomi Australia sangat bergantung pada ekspor komoditas.
Selain itu, adanya ketidakpastian seputar paket stimulus fiskal yang akan dikucurkan oleh China juga turut membebani Aussie.
Dari sisi kebijakan moneter, notulen pertemuan Reserve Bank of Australia (RBA) terbaru mengungkapkan bahwa para anggota RBA tengah membahas skenario untuk menurunkan dan menaikkan suku bunga.
Kendati demikian, Deputi Gubernur RBA Andrew Hauser menekankan bahwa perjuangan RBA dalam melawan inflasi masih “jauh dari kata selesai”.