Dolar Australia bergerak stabil di sekitar level $0.69 setelah sempat tertekan akibat meningkatnya tensi konflik di wilayah Timur Tengah.
Dari sisi domestik, Dolar Australia ditopang oleh sebuah data yang menunjukkan bahwa kondisi bisnis di Australia sedikit membaik, namun tetap mengalami kontraksi di tengah adanya sejumlah tantangan.
Tidak hanya, data penjualan ritel yang lebih baik dari perkiraan juga turut mendongkrak Aussie sekaligus meredam kemungkinan Reserve Bank of Australia (RBA) menurunkan suku bunganya lebih cepat dari perkiraan.
Para investor saat ini telah mengesampingkan kemungkinan RBA menurunkan suku bunganya pada bulan November, dan memperkirakan peluang RBA menurunkan suku bunganya pada bulan Desember adalah sekitar 71%.
Aussie juga ditopang oleh stimulus yang dikucurkan oleh China, di mana hal tersebut berhasil mendongkrak harga komoditas dan mata uang komoditas.