Emas diperdagangkan di sekitar level $2665 per troy ons sementara para investor terus mencari lebih banyak petunjuk terkait arah kebijakan moneter Federal Reserve di masa mendatang.
Sementara itu, pada perdagangan hari Selasa (15 Oktober) kemarin, harga emas berhasil menguat pasca sebuah data manufaktur AS membukukan hasil yang mengecewakan.
Data NY Empire State Manufacturing Index bulan Oktober dilaporkan turun dan menyentuh level terendah dalam kurun lima bulan – mengindikasikan aktivitas bisnis di New York mengalami kontraksi setelah sempat mencatatkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya.
Ke depan, para investor akan menantikan rilis data penjualan ritel AS dan pidato dari Gubernur The Fed Christopher Waller untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai prospek kebijakan moneter The Fed.
Para investor sendiri saat ini memperkirakan peluang The Fed menurunkan suku bunganya sebesar 25 bps pada bulan November adalah sekitar 98%.
Di tempat terpisah, belum meredanya tensi geopolitik di Timur Tengah terus mendongkrak harga emas.