Harga emas terus bertahan di sekitar level $2500 per troy ons di tengah sedikit meredanya tensi geopolitik di Timur Tengah.
Pada hari Senin (19 Agustus) kemarin, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Israel telah menyetujui sebuah proposal gencatan senjata di Gaza dan mendesak Hamas agar melakukan hal yang sama.
Meskipun demikian, para investor masih mengkhawatirkan konflik yang lebih luas, terlebih pasca Hamas mengaku bertanggung jawab atas pemboman di Tel Aviv.
Sementara itu, para investor juga tengah bersikap wait and see menjelang pidato Ketua The Fed Jerome Powell di Jackson Hole pada hari Jumat (23 Agustus) mendatang, yang diharapkan dapat memberikan petunjuk terkait potensi penurunan suku bunga The Fed pada bulan September.
Selain itu, notulen pertemuan FOMC terakhir yang akan dirilis pada hari Rabu (21 Agustus) besok juga diharapkan dapat memberikan petunjuk lebih lanjut.
Para investor sendiri saat ini memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya hingga 100 basis poin sepanjang tahun ini.
Di tempat terpisah, Reuters melaporkan bahwa PBoC telah mengalokasikan kuota impor emas yang baru untuk beberapa bank komersial, sehingga berpotensi meningkatkan permintaan emas meskipun harganya sedang tinggi.