Harga minyak mentah WTI merangkak naik ke sekitar level $70.6 per barel seiring meningkatnya kekhawatiran seputar pasokan minyak.
Sisa-sisa badai Francine terus berdampak terhadap aktivitas produksi minyak di wilayah Amerika, di mana 12% dari total produksi minyak mentah dan 16% dari total produksi gas alam di Teluk Meksiko sejauh ini masih belum beroperasi.
Selain itu, terdapat tanda-tanda turunnya pasokan minyak dari Libya, yang diindikasikan oleh anjloknya ekspor minyak Libya baru-baru ini.
Harga minyak juga ditopang oleh menguatnya spekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunganya sebesar 50 basis poin, di mana keputusan tersebut diharapkan dapat mendongkrak aktivitas ekonomi sekaligus permintaan minyak.
Di sisi lain, kenaikan harga minyak dibatasi oleh memburuknya prospek permintaan minyak dari China – konsumen minyak mentah terbesar di dunia, di mana sejumlah data ekonomi terbaru China mengindikasikan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut cenderung melambat.