Harga minyak mentah WTI turun ke sekitar level $70.3 per barel seiring menguatnya mata uang Dolar AS.
Meskipun penurunan suku bunga The Fed menjadi sentimen positif bagi minyak, namun sentimen tersebut diredam oleh pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang mengatakan The Fed tidak akan terburu-buru untuk menurunkan suku bunganya lebih lanjut.
harga minyak juga tertekan oleh memburuknya prospek permintaan minyak dari China – salah satu konsumen minyak terbesar di dunia, setelah sejumlah data ekonomi terbaru China membukukan hasil yang mengecewakan.
Di saat yang sama, para investor juga mengkhawatirkan potensi meningkatnya pasokan minyak dari OPEC+.
Sementara itu, para investor terus memantau situasi geopolitik di Timur Tengah, lantaran dikhawatirkan akan mengganggu pasokan minyak dari wilayah tersebut.
Dari sisi data, data EIA mengungkapkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun 1.63 juta barel, atau jauh lebih tinggi dari perkiraan turun 500 ribu barel.