Harga minyak mentah WTI merangkak naik ke sekitar level $75.5 per barel setelah persediaan minyak mentah AS dilaporkan turun lebih besar dari perkiraan.
Menurut data EIA, persediaan minyak mentah AS pada pekan lalu turun 3.728 juta barel – lebih besar dari perkiraan turun 0.4 juta barel.
Adanya kekhawatiran terhadap prospek pasokan juga turut menopang harga minyak lebih lanjut.
Dari Timur Tengah, tensi geopolitik di wilayah tersebut masih memanas, terlebih setelah Hamas menunjuk Yahya Sinwar sebagai pemimpin barunya, di mana hal tersebut berpotensi mengancam pasokan minyak dari wilayah tersebut.
Selain itu, salah satu ladang minyak terbesar di Libya, Sharara, mengumumkan telah mengurangi produksi minyaknya secara bertahap akibat adanya aksi protes.