Yen Jepang berbalik melemah ke sekitar level 145 per Dolar AS di tengah meningkatnya permintaan aset safe haven, yang dipicu oleh memanasnya tensi geopolitik di Timur Tengah.
Meskipun demikian, Yen masih ditopang oleh bertentangannya kebijakan moneter antara Jepang dan AS.
Pada pekan lalu, Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda mengatakan BoJ akan menyesuaikan kebijakan moneternya jika proyeksi ekonominya terbukti benar – sinyal BoJ siap untuk menaikkan suku bunganya lebih lanjut.
Di sisi lain, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan sudah waktunya untuk menyesuaikan kebijakan moneter di tengah meningkatnya risiko di pasar tenaga kerja. Tidak hanya itu, dia juga optimis tingkat inflasi akan bergerak ke sekitar angka 2%.
Ke depan, fokus para investor akan tertuju pada rilis data produksi industri, penjualan ritel dan tingkat pengangguran, serta tingkat inflasi di Tokyo untuk mencari petunjuk lebih lanjut terkait prospek ekonomi dan suku bunga Jepang.