Harga minyak mentah WTI berfluktuasi di sekitar level $71.4 per barel di tengah sedikit meredanya kekhawatiran terhadap prospek permintaan minyak dari China, yang merupakan salah satu konsumen minyak terbesar di dunia.
Prospek permintaan minyak dari Negeri Tirai Bambu sedikit pulih setelah bank sentral China mengumumkan akan mengucurkan stimulus guna merevitalisasi dan memenuhi target pertumbuhan ekonomi.
Di saat yang sama, kekhawatiran terhadap prospek pasokan juga meningkat seiring memanasnya tensi geopolitik di wilayah Timur Tengah.
Di tempat terpisah, produksi minyak di wilayah Teluk AS terhenti setelah para produsen memutuskan untuk menghentikan produksinya akibat adanya ancaman badai.
Selain itu, data API mengungkapkan bahwa persediaan minyak mentah AS pada pekan lalu turun 4.339 juta barel, atau jauh lebih tinggi dari ekspektasi turun 1.1 juta barel.